1. 1. Tanggung Jawab
Manusia
mempunyai nilai dan harga diri seseorang dituntut untuk memiliki rasa tanggung
jawab akan apa yang telah dilakukannya. Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung Jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Anda
seorang mahasiswa, kewajiban anda adalah belajar. Bila anda belajar maka hal
itu berarti anda telah memenuhi kawajiban anda. Berarti pula anda telah
bertanggung jawab atas kewajiban anda. Anda
malas belajar, dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar
dengan alasan capek, segan, dan lain-lain. Pada hal anda menghadai ujian. Itu
berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda, berarti pula anda tidak
bertanggung jawab.
Tanggung
Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal
yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap
orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung
jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya
melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau
berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang
yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan
kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung
jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang
berlaku.
Berdasarkan
pada pemikiran bahwa tindakan ataupun perbuatannya setiap manusia, tidak
berdiri sendiri, dalam arti pasti berakibat sesuatu. Maka apabila terjadi
sesuatu sudah barang tentu seseorang yang dibebani tanggung jawab tersebut
wajib bertanggung jawab atas segala sesuatunya tadi. Tanggung jawab terdiri
dari beberapa bagian :
a. Tanggung jawab manusia terhadap diri sendiri. Sebagai
makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan
untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan
tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan
juga kesalahan. Maka dari itu, atas diri sendiri manusia harus mempunyai
tanggung jawab.
b. Tanggung Jawab kepada keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
c. Tanggung Jawab kepada
masyarakat. Dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat
oleh anggota masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Kenyataan ini menimbulkan
kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia
pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain didalam
masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap manusia
terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan
masyarakat.
d. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila perbuatan manusia
itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
e. Tanggung Jawab kepada Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat
mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran,
perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak
bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu
diakhirat kelak. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi
bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala
akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung
jawabnya.
2. Pengabdian
Pengabdian
dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada
orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana
pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya
yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai
contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan
besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya,
biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas
amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan
negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang
bersangkutan.
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga
perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat,
atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu
hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai
sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti
mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Macam-macam
pengabdian :
a.
Pengabdian terhadap keluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian
pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa
pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya,
anak-anak kepada orang tuanya.
b. Pengabdian kepada masyarakat. Anggota mayarakat harus
mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab
kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama
baiknya pula.
c. Pengabdian kepada negara. Manusia pada hakikatnya
adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu
seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
d. Pengabdian kepada Tuhan. Manusia tidak ada sendirinya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yang Maha
Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar